'/> Cerita Motivasi: Sepatu Sang Raja

Info Populer 2022

Cerita Motivasi: Sepatu Sang Raja

Cerita Motivasi: Sepatu Sang Raja
Cerita Motivasi: Sepatu Sang Raja
Berikut ini yaitu sebuah cerita motivasi untuk memmemberikankan pandangan gres dan motivasi bagi kehidupan pembaca yang budiman.




Sepatu sang raja
Suatu knorma dan sopan santun, hiduplah seorang raja gres yang sangat berkuasa. Negrinya luas, mencakup segenap gunung dan lembah. Rakyatnya banyak, hingga hingga ke ujung pantai dan dalamnya hutan.

Sang Raja pun sangat perhatian dengan rakyatnya. Hingga, ia sering berkeliling, dan melaksanakan pengecekan di setiap wilayah kekuasaannya. Ia ingin ludang kecepeh bersahabat dengan rakyatnya dan mengetahui apa yang dirasakan mereka.

Karena beliau gres saja memerintah, sang Raja tak paham dengan tiruana tanah kekuasaannya. Saat kembali ke istana sesudah perjalanan itu, ia merasa sangat lelah. Kakinya nyeri dan sakit, sesudah melaksanakan perjalanan panjang. Jalan yang ditempuhnya memang jauh dan berliku. Sebab, sang Raja enggan untuk di tandu, dan menentukan untuk berjalan kaki, bersama dengan pasukannya.

Sang Raja mengeluh dengan keadaannya ini. Sambil memegang kakinya yang sakit, sang Raja berpikir bagaimana caranya biar ia tak perlu mencicipi nyeri ini setiap berjalan jauh. Ah, beliau menemukan penyelesaian. "Kalau saja, setiap jalan yang saya lewati dilapisi dengan kulit, dan permadani, tentu, saya akan merasa nyaman dan tiruana orang pun begitu", begitu gumamnya dalam hati. "Aku tentu tak akan perlu mencicipi sakit menyerupai ini. Dan mungkin rakyat-rakyatku sanggup berjalan dengan nyaman"

Akhirnya sang Raja memerintahkan prajuritnya untuk melapisi setiap jalan yang di tempuhnya dengan kulit. Semua jalan, tanpa kecuali. Namun, sebelum sang Prajurit bergegas untuk melaksanakan, pesaran Raja menyuruhnya untuk berhenti. Sang Pesaran kemudian berkata, "Duhai Tuanku, tentu, rencana ini akan memerlukan berbagai kulit dan permadani. Kita akan butuh banyak biaya, dan akan mengurangi keuangan kerajaan.

Sang Raja tampak heran, dan berkata, "Lalu, apa pendapatmu wacana hal ini? Pesaran Raja kemudian menghampiri sang Raja, kemudian berujar, "Tuanku, mengapa baginda harus mengeluarkan banyak biaya untuk hal ini? Kenapa Baginda tidak memotong sedikit saja dari kulit itu dan melapisinya di kaki Baginda?

Baginda terkejut. Namun, tak usang kemudian, Raja oke dengan ajakan menciptakan "sepatu" itu untuk dirinya. Akhirnya, Raja membatalkan niatnya untuk menciptakan jalan dengan kulit. Ia sanggup terus melaksanakan kunjungan ke rakyatnya, tanpa takut lelah dan nyeri kesakitan.

***

Sahabat, ada pelajaran yang berharga dari dongeng itu. Untuk menciptakan dunia menjadi daerah yang nyaman untuk hidup, kadangkala, kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri, dan bukan dengan jalan mengubah seluruh dunia itu.

Sahabat, jalan yang di tempuh oleh sang Raja memang panjang dan berliku. Ruas yang ditempuhnya memang terjal dan berbatu. Namun, haruskah ia melapisi tiruananya dengan permadani berbulu? Haruskah jalan-jalan itu dibentuk landai dan tenang, dan menutupnya dengan kulit yang halus?

Sahabatku,
Allah Maha Adil dan Bijaksana,,,diciptakan dunia ini dengan segala keragaman sifat dan keadaannya, bukan untuk mempertidak ringan dan sepele manusia. Tapi kebalikannya,,,dengan ini insan bisa mencar ilmu dari kehidupan,,,

Ya, memang, jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permadani berbulu biar kita tak pernah mencicipi sakit, atau, melapisi hati kita dengan "sepatu", biar kita sanggup bertahan melalui jalan-jalan itu?

wallahu a'lam,,
Jazakallah telah membacanya
Advertisement

Iklan Sidebar